Menurut (Wonorahardjo, 2010) dari sudut bahasa, sains atau Science
(Bahasa Inggris) berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata Scientia yang
berarti pengetahuan tentang, atau tahu tentang; pengetahuan, pengertian, faham
yang benar dan mendalam. Berbeda dengan pendapat Fisher (Nugraha, 2005: 3)
mendefinisikan sains sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode-metode yang berdasarkan pada pengamatan dengan penuh
ketelitian.
Sedangkan (James Conant, dalam Samatowa, 2011) mendefinisikan
sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu
sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta
berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Sejalan dengan hal
itu, dapat diketahui bahwa kegiatan sains memungkinkan anak melakukan
eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup
yang ada di sekitarnya. Anak belajar menemukan gejala benda dan gejala
peristiwa dari benda-benda tersebut.
(Iskandar, dalam Bundu, 2006) mengemukakan bahwa sains sebagai
disiplin ilmu disebut produk sains karena isinya merupakan kumpulan hasil
kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan para ilmuwan dalam bentuk
fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori sains. Fakta sains fakta adalah pertanyaan dan pernyataan tentang benda yang
benar-benar ada atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah
dibuktikan secara objektif. Konsep sains konsep adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta sains yang
saling berhubungan. Konsep adalah kosa kata khusus yang dipelajari siswa. Siswa
diharapkan dapat menjelaskan konsep yang dipelajari, mengenai ilustrasi konsep,
kesamaan suatu konsep, dan mengetahui bahwa penggunaan konsep itu benar atau
salah. Prinsip sains adalah generalisasi tentang hubungan diantara
konsep-konsep sains. Hukum
sains adalah prinsip-prinsip yang sudah diterima
kebenarannya yang meskipun sifatnya tentatif tetapi mempunyai daya uji yang
kuat sehingga dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama. Teori sains sering disebut juga teori ilmiah merupakan kerangka
hubungan yang lebih luas antara fakta, konsep, prinsip, dan hukum, sehingga
merupakan model, atau gambaran yang dibuat para ilmuwan untuk menjelaskan
gejala alam.
Dari berbagai defenisi-defenisi tersebut telah tampak adanya
berbagai gambaran-gambaran penting tentang pembelajaran sains terutama pada
siswa. Kajian diatas dapat diartikan sebagai pemahaman tentang keterkaitan
program dan aplikasi sehingga dapat melibatkan serta mengimbangi kemajuan dari
tehnologi masa kini dengan berbasis pada model pembelajaran yang tepat dalam
meningkatkan pembelajaran dengan melihat dari sisi software yang digunakan dalam media.
Referensi:
Nugraha A. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini. Dirjen Dikti
Depdiknas: Jakarta
Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalamPembelajaran Sains. Depdiknas: Jakarta
Wonorahardjo S. 2010. Dasar-dasar Sains
Menciptakan Masyarakat Sadar Sains. Indeks: Jakarta.
Samatowa U. 2011. Bagaimana
Membelajarkan IPA di SD. Depdiknas: Jakarta