Secara substantik teoretis Aptitude dapat
diartikan sebagai suatu konsep atau pendekatan yang memiliki sejumlah strategi
pembelajaran yang efektif digunakan untuk individu tertentu sesuai dengan
kemampuannya masing-masing. Bakatyang dimiliki seseorang ini merupakan sebuah
ciri khas yang ada dalam dirinya. Aptitude
sebagai sebuah pendekatan yang berusaha mencari dan menemukan
perlakuan-perlakuan yang cocok dengan perbedaan kemampuan siswa, yaitu
perlakuan secara optimal efektif diterapkan oleh siswa yang berbeda tingkat
kemampuannya.
Secara statistik dan metodologi, Aptitude dimaknai sebagai suatu interaksi statistik yang bersifat
multiplikatif (gabungan) dari sekurang-kurangnya satu variabel manusia (independent) dan satu variable
perlakuan, dalam mempengaruhi satu variabel hasil belajar. Menggambarkan adanya
hubungan timbal balik antara hasil belajar yang diperoleh siswa dengan
pengaturan kondisi pembelajaran. Hal ini berarti bahwa prestasi akademik hasil
belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh kondisi pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru di kelas (Arikunto, 2012).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa
aptitude (bakat) merupakan potensi
diri yang khusus dimiliki oleh individu atau perseorangan yang merupakan
prestasi tersendiri yang mereka miliki. Bakat ini memiliki nilai istimewa bagi
seseorang yang bersangkutan karena tidak semua orang memiliki bakat yang sama
dalam bidang yang sama. Setiap orang memiliki bakat dan potensi yang
berbeda-bede sehingga bakat mampu membawa seseorang kepada ujung keberhasilan.
Referensi:
Referensi:
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Herawati, Oktiana Dwi Putra dkk. 2010. “Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palembang”. Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 4 NO.1.