Intellectual (kecerdasan) adalah bagian diri yang merenung, mencipta memecahkan masalah dan membangun makna. Intellectual ini berhubungan erat dengan aktivitas psikis terutama kerja otak. Belajar intellectual berarti belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. bahwa anak
didik harus dilatih untuk mematangkan kemampuan intelektuanya, sebagai warga
belajar yang setiap melakukan kegiatan belajar, harus dapat berkembang
pemikirannya ke arah berpikir objektif dan rasional, tidak emosional. Dalam hal
ini guru memegang peran yang penting dalam mematangkan kemampuan intellectual siswa dan diharapkan guru
dapat mendorong siswa menjadi pemikir yang kritis dan kreatif (Sardiman, 2014).
Intellectual adalah intelektual material berupa pengetahuan, informasi,
intellectual property, dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan
kekayaan. Sedangkan menurut International
Federation of Accountants (1998, dalam Harniek, 2009), istilah intellectual
capital sama dengan intellectual property mengartikan bahwa modal intelektual
sebagai aset berbasis pengetahuan dalam perusahaan yang melekat pada sumber
daya manusia yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat
mempengaruhi perkembangan daya tahan dan keunggulan perusahaan.
Intelektual sebagai hasil dari proses
transformasi pengetahuan atau pengetahuan itu sendiri, yang ditransformasi ke
dalam aset yang bernilai bagi perusahaan. (Sullivan, 2000, dalam Sangkala,
2006) menyatakan bahwa intellectual capital adalah pengetahuan yang dapat
diubah menjadi profit. Intellectual capital tidak hanya menyangkut pengetahuan
dan keterampilan dari para karyawan, melainkan juga termasuk infrastruktur
perusahaan, relasi dengan pelanggan, sistem informasi, teknologi, kemampuan
berinovasi, dan berkreasi.
Berdasarkan
pendapat dari berbagai ahli diatas, dapat diketahui bahwa intellectual mmerupakan aktivitas seseorang cenderung mengara pada
kerja-kerja otak. Seperti halnya belajar yang membutuhkan pemikiran yang
bertujuan untuk memcahkan masalah dengan objektif serta tetap mengedepankan pikiran positif. Kecerdasan seseorang
juga memiliki taraf yang berbeda-beda dalam segi yang berbeda pula
Referensi:
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Referensi:
Harniek, Diah. 2009. ”Pengaruh Intellectual Capital terhadap
Market value dan
Financial performance pada Perusahaan Jasa Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.Universitas Airlangga. Surabaya.
Financial performance pada Perusahaan Jasa Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.Universitas Airlangga. Surabaya.
Sangkala . 2006. Intellectual Capital Management: Strategi Baru. Membangun Daya Saing
Perusahaan. Jakarta: YAPENSI
0 komentar:
Posting Komentar